Kehadiran waterglass (sodium silicate) sebenarnya dibutuhkan oleh industri tekstil, termasuk batik. Dalam industri satu ini, waterglass berguna sebagai penguat warna. Karena itu, banyak produsen batik skala besar yang menambahkan waterglass dalam proses pewarnaannya. Namun, perlu diingat bahwa untuk industri ini kebanyakan waterglass yang digunakan berbentu cair (liquid).
Oleh produsen batik, waterglass umumnya dibutuhkan dalam proses fiksasi, yaitu saat batik sudah diberi bahan pewarna reaktif seperti remasol. Setelah itu barulah batik direndam bersama waterglass guna mengunci sekaligus menguatkan warna pada batik.
Sebenarnya, dalam proses fiksasi tersebut fungsi waterglass tak jauh berbeda dengan soda ash maupun soda kue yang juga sering dimanfaatkan untuk menguatkan pewarna remasol pada tekstil.
Penggunaan waterglass dalam industri batik pun sebenarnya sederhana dan mudah. Waterglass cukup dilarutkan dengan air dingin maupun panas, setelah itu bisa langsung digunakan. Nah, penasaran seperti apa urutan proses penggunaan waterglass untuk menguatkan warna pada batik?
Sebenarnya ada dua cara dalam proses penggunaan waterglass untuk menguatkan warna batik ini. Anda pun bisa memilih salah satunya.
Cara Pertama
Siapkan waterglass dan zat pewarna untuk batik. Larutkan lebih dulu waterglass liquid dalam sebuah wadah yang sudah diisi air. Presisi keduanya bisa 50:50. Aduk hingga waterglass benar-benar larut. Kemudian, tuang zat pewarna batik ke wadah tersebut. Untuk zat pewarna lebih baik gunakan zat reaktif seperti remasol karena sudah terbukti ‘nyambung’ dengan waterglass.
Setelah itu Anda bisa langsung menyelupkan kain batik yang ingin diberi warna, atau bisa juga dengan mencolekkan larutan waterglass dan pewarna tadi pada kain batik, seperti mencolek sabun cuci ke baju. Dalam tahap ini, lebih baik gunakan sarung tangan karet agar lebih aman.
Jika sudah selesai, angkat kain batik dan jemur di dalam ruangan. Tapi, ingat, kain batik tersebut tidak boleh terpapar angin langsung. Jadi usahakan untuk menjemurnya di ruang tertutup. Tapi, bila ingin hasil maksimal lebih baik bungkus kain batik dalam plastik.
Cara Kedua
Untuk cara kedua ini Anda bisa mencampurkan lebih dulu kain batik dengan zat pewarna reaktif seperti remasol. Bisa dengan cara dicelupkan atau juga dicolek pada kain batik. Tapi, pastikan zat pewarna reaktif tidak dicampur dengan zat apa pun, termasuk soda ash. Setelah selesai, maka keringkan kain batik lebih dulu.
Setelah itu, siapkan waterglass liquid yang sudah dilarutkan dengan air pada sebuah wadah. Presisi keduanya pun sama seperti di cara pertama. Bila sudah, maka celupkan kain batik yang sudah diberi pewarna tadi ke larutan waterglass.
Bila sudah selesai, jemur kain batik dan keringkan dengan diangin-anginkan. Tapi, ingatlah untuk menjauhkan kain dari paparan langsung sinar matahari. Jadi memang pada proses ini masih lebih baik dilakukan di ruangan tertutup. Setelah kain kering, bilas kain batik tersebut dengan air sampai benar-benar bersih, kemudian angin-anginkan lagi hingga benar-benar kering.
Itulah langkah-langkah yang bisa Anda lakukan dalam menggunakan waterglass yang berguna untuk menguatkan warna pada batik. Selain untuk menguatkan warna, waterglass pun berguna untuk menghilangkan lilin malam yang menempel pada kain batik setelah pewarnaan. Caranya cukup mencampurkan waterglass liquid ke dalam air mendidih saat proses menghilangkan lilin malam tersebut.
Sekarang sudah tahu ‘kan manfaat waterglass pada industri tekstil, terutama batik. Semoga artikel ini bermanfaat bagi Anda yang ingin membuka usaha batik, atau mungkin sudah menjalani bisnis batik tapi ingin menambah kualitas batik Anda dari segi pewarnaan.
Dan jangan bingung kalau ingin mencari waterglass liquid berkualitas, karena PT Indo Cemica Lestari (ICL) selalu bisa memenuhi kebutuhan waterglass berkualitas terbaik Anda.